Nama : NITA
FATIMAH
Kelas : XI AK
2
PENEMUAN ILMIAH TERBESAR 2010
|
(Epochtimes.co.id)
Menurut
majalah National Geographic AS, edisi 30 November 2010, menilai dan
memilih “Penemuan Ilmiah Terbesar 2010”, yang terdiri atas: gempa Chili
mengubah sumbu bumi dan panjang panjang waktu, informasi titik terang yang
melampaui struktur alam semesta, kadal Australia yang beranak alam semesta di
dalam setiap Lubang hitam (black hole), hewan langka kelelawar Yoda,
lokasi temuan bahtera Nuh di Turki, hewan aneh ikan kecapi, mengungkap misteri
penulis “Kitab Kuno Laut Mati”, dan ikan bertangan panjang.
Ikan
bertangan panjang
Mei
tahun ini, diakui 9 jenis ikan temuan baru, salah satunya ikan bertangan
panjang berwarna merah muda, yang menggunakan siripnya yang menyerupai tangan
bergerak di dasar laut dan tidak berenang seperti ikan umumnya.
Para
ilmuwan menganalisa tulang belakangnya, jumlah siripnya, ada tidaknya sisik dan
faktor-faktor temuan baru lainnya untuk memastikan jenis ikan. Akan tetapi,
dari semua jenis ikan yang telah diketahui sebelumnya, penelitian terhadap
jenis ikan masih belum menyeluruh, masih sedikit sekali hal yang diketahui
tentang habitat dan kebiasaan hidupnya.
Penulis
Kitab Kuno Laut Mati
Baru-baru
ini ilmuwan berhasil memecahkan sandi rahasia yang tertulis di atas sebuah
cangkir misterius, dan juga berhasil menemukan temuan arkeologi lainnya, yang
mungkin dapat membantu memecahkan misteri di dalam Alkitab: siapa sebenarnya
yang menulis “Kitab Kuno Laut Mati”?
Isi
dari “Kitab Kuno Laut Mati” sendiri dapat memberikan bukti yang mengagumkan
bagi tingkat kepercayaan umat manusia terhadap isi Alkitab, yang meliputi
literatur isi Alkitab yang paling kuno hingga saat ini.
Dari
keterangan yang baru saja ditemukan itu menandakan bahwa “Kitab Kuno Laut Mati”
mungkin merupakan kekayaan sastra yang disembunyikan di masa perang, bahkan
mungkin merupakan “mustika berharga dari Aula Suci Yerusalem”. Menurut catatan
Alkitab, di Aula Suci Yerusalem inilah Tabut Perjanjian disimpan.
|
Ikan
Kecapi
Seekor
ikan kecapi yang dijuluki sebagai “sang pemikir berkepala panjang” adalah
sejenis makhluk aneh yang ditemukan di perairan sekitar Kepulauan Greenland.
Ikan ini terlihat seperti makhluk angkasa luar dalam film fiksi.
Sebenarnya
ikan kecapi ini tidak menakutkan seperti kelihatannya, ia dapat tumbuh hingga
6,7 inci panjangnya (17 cm), yang merupakan salah satu dari 38 jenis ikan yang
baru ditemukan ilmuwan di perairan Pulau Greenland. Menurut hasil riset yang
dilansir Februari 2010, di antara temuan berbagai jenis ikan yang ada, 10 di
antaranya merupakan temuan kali pertama.
Situs
sejarah Bahtera Nuh
Sebuah
tim eksplorasi berlatar belakang Kristiani aliran Evangelis menyebutkan, pada
April 2010, di wilayah timur Turki tepatnya di sekitar Gunung Ararat, berhasil
ditemukan bangkai kapal yang berasal dari bahtera Nabi Nuh.
Penelitian
mendapati bahwa usia bangkai bahtera ini dapat ditelusuri hingga 4.800 tahun
silam, atau di sekitar zaman eksisnya bahtera Nuh seperti yang tertuang dalam
Alkitab “Perjanjian Baru”.
Akan
tetapi para ahli arkeologi dan sejarawan berpendapat bahwa temuan ini sama
halnya dengan temuan-temuan sebelumnya, tingkat kredibilitasnya tidak tinggi.
|
Kelelawar
Yoda
Organisasi
pelindung lingkungan hidup internasional “Conservation International”
Oktober lalu mengumumkan, pada 2009 lalu, dua tim eksplorasi yang dikirim ke
Pegunungan Nagorno dan Pegunungan Muller di Papua Nugini telah berhasil
menemukan sekitar 200 jenis spesies makhluk baru.
Salah
satu di antaranya adalah kelelawar pemakan buah berhidung silinder. Rupa
makhluk ini sangat mudah membuat orang yang melihatnya teringat pada tokoh Yoda
sang Jedi Master dalam film fiksi “Star Wars”.
Yang
membedakannya dengan kelelawar pemakan buah lainnya, makhluk ini selalu membawa
buah yang berhasil dipetiknya ke suatu tempat yang jauh dari pohon tumbuhnya
buah tersebut, biji-bijian atau bibit yang tidak tercerna olehnya tersebar
kemana-mana, sehingga sangat bermanfaat bagi regenerasi hutan, peremajaan
habitat, serta menjaga ekosistem dan lain sebagainya.
Di
antara hasil temuan tim eksplorasi ini juga terdapat 24 jenis spesies baru
katak, 2 jenis hewan mamalia baru, dan sekitar 100 jenis spesies serangga baru.
Pegunungan terpencil di Papua Nugini menjadi gudang mustika keaneka ragaman
flora dan fauna, dan hanya dapat ditempuh dengan kapal, pesawat, atau berjalan
kaki.
Beberapa
tahun terakhir ini para ilmuwan berhasil menemukan spesies makhluk baru di
tempat itu.
Setiap
Black Hole ada alam semesta
Dari
semua lubang hitam (black hole) yang berhasil ditemukan di alam semesta
hingga saat ini - mulai dari berukuran kecil sampai super besar - mungkin
merupakan pintu masuk menuju ke dunia lain.
Menurut
hasil riset mencengangkan yang diumumkan musim semi lalu, lubang hitam
sebenarnya adalah jalan masuk antar alam semesta - sejenis Wormhole
(lubang cacing). Teorinya adalah substansi yang diserap oleh lubang hitam tidak
menjadi satu titik seperti yang diperkirakan sebelumnya, melainkan memunculkan
sebuah white hole di sisi lubang hitam yang lain.
Dunia
Amazon yang “hilang”
Dalam
sebuah hasil riset yang dilansir Januari 2010, para peneliti menemukan ratusan
struktur bangunan bentuk lingkaran, persegi, dan bentuk geometris lainnya yang
tertutup oleh hutan. Ini menandakan di wilayah Amazon pernah eksis suatu
kelompok masyarakat kuno yang berjaya di masanya.
Dari
foto satelit yang diambil sejak 1999 menunjukkan, sekitar aliran Sungai Amazon
terdapat lebih dari 200 bidang geometris yang berasal dari suatu proyek
konstruksi yang membentang sepanjang 155 mil (sekitar 250 km). Menurut
perkiraan terbaru para peneliti, terdapat sebanyak sekitar 10 kali lipat
struktur bangunan yang ada dari yang telah ditemukan sekarang yang hingga kini
masih tertutup rerimbunan hutan Amazon.
Kadal
Australia yang beranak
Di
Australia berhasil ditemukan sejenis kadal yang beranak. Kadal berjari tiga dan
berperut kuning ini biasanya hidup di daerah pesisir pantai New South Wales
yang hangat dengan cara menetaskan telur. Akan tetapi di antara sekelompok
kadal jenis ini, ada sebagian yang habitatnya di gunung yang lebih tinggi dan
lebih dingin di New South Wales yang hampir seluruhnya berkembang biak dengan
cara “beranak” bukan bertelur.
Petunjuk
untuk melampaui struktur alam semesta
Sebuah
hasil penelitian Maret 2010 menunjukkan, bahwa terjadinya “arus bawah” bukan
suatu kebetulan belaka, hal ini semakin memperkuat bukti dari “struktur” alam
semesta yang belum kita ketahui dan belum kita temukan.
Pada
2008, laporan para peneliti menyebutkan, mereka berhasil menemukan ratusan tata
surya bergerak ke suatu arah yang sama dengan kecepatan 2,2 juta mil per jam
(sekitar 3,6 juta km per jam). Gerak yang misterius seperti ini tidak dapat
dijelaskan dengan teori distribusi isi alam semesta yang ada saat ini. Oleh
karenanya para peneliti pun mengusung suatu teori yang sangat kontroversi,
yakni kelompok tata surya itu digerakkan oleh kekuatan substansi di luar alam
semesta ini.
Hingga
saat ini suatu tim riset lainnya berhasil menemukan bahwa tingkat kedalaman
dari perpanjangan “arus bawah” ke arah luar alam semesta bahkan jauh melampaui
perkiraan mereka sebelumnya: perpanjangan ke arah luar jika dihitung dari
planet bumi sedikitnya adalah 2,5 miliar tahun cahaya.
Gempa
Chili
Dinas
Antariksa AS (NASA) menyebutkan bahwa gempa begitu besar dan kuat di Chili yang
terjadi Februari 2010 lalu, dengan kekuatan sebesar 8,8 SR mungkin telah
menggeser sumbu bumi, dan memperpendek waktu dalam satu hari.
Geologis
Richard Gross, mensimulasikan dampak yang
ditimbulkan akibat gempa Chili ini dengan menggunakan model yang direkayasa
komputer. Hasilnya menunjukkan, karena telah mempercepat gerak rotasi bumi,
gempa Chili tersebut mungkin telah memperpendek waktu satu hari sebesar 1,26
mikro detik (1 mikro detik = satu per sejuta detik). (The Epoch
Times/lie)
0 komentar:
Posting Komentar