Jumat, 30 November 2012

TUGAS KIR


Nama : NITA FATIMAH
Kelas : XI AK 2
PENEMUAN ILMIAH TERBESAR 2010

Gunung Ararat di wilayah timur Turki yang tertutup salju putih abadi, lokasi penemuan bahtera Nabi Nuh seperti yang tertulis di Alkitab.  (AFP/GETTY IMAGES)
Gunung Ararat di wilayah timur Turki yang tertutup salju putih abadi, lokasi penemuan bahtera Nabi Nuh seperti yang tertulis di Alkitab. (AFP/GETTY IMAGES)
(Epochtimes.co.id)
Menurut majalah National Geographic AS, edisi 30 November 2010, menilai dan memilih “Penemuan Ilmiah Terbesar 2010”, yang terdiri atas: gempa Chili mengubah sumbu bumi dan panjang panjang waktu, informasi titik terang yang melampaui struktur alam semesta, kadal Australia yang beranak alam semesta di dalam setiap Lubang hitam (black hole), hewan langka kelelawar Yoda, lokasi temuan bahtera Nuh di Turki, hewan aneh ikan kecapi, mengungkap misteri penulis “Kitab Kuno Laut Mati”, dan ikan bertangan panjang.
Ikan bertangan panjang
Mei tahun ini, diakui 9 jenis ikan temuan baru, salah satunya ikan bertangan panjang berwarna merah muda, yang menggunakan siripnya yang menyerupai tangan bergerak di dasar laut dan tidak berenang seperti ikan umumnya.
Para ilmuwan menganalisa tulang belakangnya, jumlah siripnya, ada tidaknya sisik dan faktor-faktor temuan baru lainnya untuk memastikan jenis ikan. Akan tetapi, dari semua jenis ikan yang telah diketahui sebelumnya, penelitian terhadap jenis ikan masih belum menyeluruh, masih sedikit sekali hal yang diketahui tentang habitat dan kebiasaan hidupnya.
Penulis Kitab Kuno Laut Mati
Baru-baru ini ilmuwan berhasil memecahkan sandi rahasia yang tertulis di atas sebuah cangkir misterius, dan juga berhasil menemukan temuan arkeologi lainnya, yang mungkin dapat membantu memecahkan misteri di dalam Alkitab: siapa sebenarnya yang menulis “Kitab Kuno Laut Mati”?
Isi dari “Kitab Kuno Laut Mati” sendiri dapat memberikan bukti yang mengagumkan bagi tingkat kepercayaan umat manusia terhadap isi Alkitab, yang meliputi literatur isi Alkitab yang paling kuno hingga saat ini.
Dari keterangan yang baru saja ditemukan itu menandakan bahwa “Kitab Kuno Laut Mati” mungkin merupakan kekayaan sastra yang disembunyikan di masa perang, bahkan mungkin merupakan “mustika berharga dari Aula Suci Yerusalem”. Menurut catatan Alkitab, di Aula Suci Yerusalem inilah Tabut Perjanjian disimpan.

http://www.epochtimes.co.id/fotogabungan/image/Penemuan2-big%2809Des10%29.jpg
Ikan kecapi, makhluk aneh yang ditemukan di sekitar perairan kepulauan Greenland.  (GREENLAND INSTITUTE of NATURAL RESOURCES)
Ikan Kecapi
Seekor ikan kecapi yang dijuluki sebagai “sang pemikir berkepala panjang” adalah sejenis makhluk aneh yang ditemukan di perairan sekitar Kepulauan Greenland. Ikan ini terlihat seperti makhluk angkasa luar dalam film fiksi.
Sebenarnya ikan kecapi ini tidak menakutkan seperti kelihatannya, ia dapat tumbuh hingga 6,7 inci panjangnya (17 cm), yang merupakan salah satu dari 38 jenis ikan yang baru ditemukan ilmuwan di perairan Pulau Greenland. Menurut hasil riset yang dilansir Februari 2010, di antara temuan berbagai jenis ikan yang ada, 10 di antaranya merupakan temuan kali pertama.
Situs sejarah Bahtera Nuh
Sebuah tim eksplorasi berlatar belakang Kristiani aliran Evangelis menyebutkan, pada April 2010, di wilayah timur Turki tepatnya di sekitar Gunung Ararat, berhasil ditemukan bangkai kapal yang berasal dari bahtera Nabi Nuh.
Penelitian mendapati bahwa usia bangkai bahtera ini dapat ditelusuri hingga 4.800 tahun silam, atau di sekitar zaman eksisnya bahtera Nuh seperti yang tertuang dalam Alkitab “Perjanjian Baru”.
Akan tetapi para ahli arkeologi dan sejarawan berpendapat bahwa temuan ini sama halnya dengan temuan-temuan sebelumnya, tingkat kredibilitasnya tidak tinggi.

http://www.epochtimes.co.id/fotogabungan/image/Penemuan3-big%2809Des10%29.jpg
Tokoh Yoda dalam film fiksi “Star Wars”.  (AFP)
Kelelawar Yoda
Organisasi pelindung lingkungan hidup internasional “Conservation International” Oktober lalu mengumumkan, pada 2009 lalu, dua tim eksplorasi yang dikirim ke Pegunungan Nagorno dan Pegunungan Muller di Papua Nugini telah berhasil menemukan sekitar 200 jenis spesies makhluk baru.
Salah satu di antaranya adalah kelelawar pemakan buah berhidung silinder. Rupa makhluk ini sangat mudah membuat orang yang melihatnya teringat pada tokoh Yoda sang Jedi Master dalam film fiksi “Star Wars”.
Yang membedakannya dengan kelelawar pemakan buah lainnya, makhluk ini selalu membawa buah yang berhasil dipetiknya ke suatu tempat yang jauh dari pohon tumbuhnya buah tersebut, biji-bijian atau bibit yang tidak tercerna olehnya tersebar kemana-mana, sehingga sangat bermanfaat bagi regenerasi hutan, peremajaan habitat, serta menjaga ekosistem dan lain sebagainya.
Di antara hasil temuan tim eksplorasi ini juga terdapat 24 jenis spesies baru katak, 2 jenis hewan mamalia baru, dan sekitar 100 jenis spesies serangga baru. Pegunungan terpencil di Papua Nugini menjadi gudang mustika keaneka ragaman flora dan fauna, dan hanya dapat ditempuh dengan kapal, pesawat, atau berjalan kaki.
Beberapa tahun terakhir ini para ilmuwan berhasil menemukan spesies makhluk baru di tempat itu.
Setiap Black Hole ada alam semesta
Dari semua lubang hitam (black hole) yang berhasil ditemukan di alam semesta hingga saat ini - mulai dari berukuran kecil sampai super besar - mungkin merupakan pintu masuk menuju ke dunia lain.
Menurut hasil riset mencengangkan yang diumumkan musim semi lalu, lubang hitam sebenarnya adalah jalan masuk antar alam semesta - sejenis Wormhole (lubang cacing). Teorinya adalah substansi yang diserap oleh lubang hitam tidak menjadi satu titik seperti yang diperkirakan sebelumnya, melainkan memunculkan sebuah white hole di sisi lubang hitam yang lain.
Dunia Amazon yang “hilang”
Dalam sebuah hasil riset yang dilansir Januari 2010, para peneliti menemukan ratusan struktur bangunan bentuk lingkaran, persegi, dan bentuk geometris lainnya yang tertutup oleh hutan. Ini menandakan di wilayah Amazon pernah eksis suatu kelompok masyarakat kuno yang berjaya di masanya.
Dari foto satelit yang diambil sejak 1999 menunjukkan, sekitar aliran Sungai Amazon terdapat lebih dari 200 bidang geometris yang berasal dari suatu proyek konstruksi yang membentang sepanjang 155 mil (sekitar 250 km). Menurut perkiraan terbaru para peneliti, terdapat sebanyak sekitar 10 kali lipat struktur bangunan yang ada dari yang telah ditemukan sekarang yang hingga kini masih tertutup rerimbunan hutan Amazon.
Kadal Australia yang beranak
Di Australia berhasil ditemukan sejenis kadal yang beranak. Kadal berjari tiga dan berperut kuning ini biasanya hidup di daerah pesisir pantai New South Wales yang hangat dengan cara menetaskan telur. Akan tetapi di antara sekelompok kadal jenis ini, ada sebagian yang habitatnya di gunung yang lebih tinggi dan lebih dingin di New South Wales yang hampir seluruhnya berkembang biak dengan cara “beranak” bukan bertelur.
Petunjuk untuk melampaui struktur alam semesta
Sebuah hasil penelitian Maret 2010 menunjukkan, bahwa terjadinya “arus bawah” bukan suatu kebetulan belaka, hal ini semakin memperkuat bukti dari “struktur” alam semesta yang belum kita ketahui dan belum kita temukan.
Pada 2008, laporan para peneliti menyebutkan, mereka berhasil menemukan ratusan tata surya bergerak ke suatu arah yang sama dengan kecepatan 2,2 juta mil per jam (sekitar 3,6 juta km per jam). Gerak yang misterius seperti ini tidak dapat dijelaskan dengan teori distribusi isi alam semesta yang ada saat ini. Oleh karenanya para peneliti pun mengusung suatu teori yang sangat kontroversi, yakni kelompok tata surya itu digerakkan oleh kekuatan substansi di luar alam semesta ini.
Hingga saat ini suatu tim riset lainnya berhasil menemukan bahwa tingkat kedalaman dari perpanjangan “arus bawah” ke arah luar alam semesta bahkan jauh melampaui perkiraan mereka sebelumnya: perpanjangan ke arah luar jika dihitung dari planet bumi sedikitnya adalah 2,5 miliar tahun cahaya.
Gempa Chili
Dinas Antariksa AS (NASA) menyebutkan bahwa gempa begitu besar dan kuat di Chili yang terjadi Februari 2010 lalu, dengan kekuatan sebesar 8,8 SR mungkin telah menggeser sumbu bumi, dan memperpendek waktu dalam satu hari.
Geologis Richard Gross, mensimulasikan dampak yang ditimbulkan akibat gempa Chili ini dengan menggunakan model yang direkayasa komputer. Hasilnya menunjukkan, karena telah mempercepat gerak rotasi bumi, gempa Chili tersebut mungkin telah memperpendek waktu satu hari sebesar 1,26 mikro detik (1 mikro detik = satu per sejuta detik).  (The Epoch Times/lie)

0 komentar:

Posting Komentar