Pengolaan Sampah dengan Metode Destilasi
Latar Belakang
Hingga saat ini sampah masih menjadi
masalah serius diberbagai kota besar di Indonesia. Sistem penanganan
sampah kota yang ada sekarang masih mengandalkan pada Tempat Pembuangan
Sampah Akhir (TPA) sebagai tempat pembuangan sampah, mulai dari tingkat
rumah tangga hingga kecamatan. Persoalan dalam penanganan sampah kota,
selain adanya keterbatasan ruang untuk TPA juga masalah polusi udara
dari aroma tidak sedap sampah dan belum optimalnya pemanfaatan sampah
organik dan non organik menjadi sesuatu yang memiliki nilai positif baik
dari sisi ekonomi maupun lingkungan. Selain itu tempat pembuangan
sampah yang jauh juga dapat membuat anggaran pengelolaan sampah
membengkak, karena semakin jauh semakin besar pula biaya
transportasinya.
Karena masalah ini pula penulis mencoba
menggali potensi dari sampah organik yang terdapat di jalan hertasning
untuk diolah menjadi bahan lebih mempunyai manfaat dari pada hanya
dibuang begitu saja dan tidak memberikan dampak positif.
Ide ini di ilhami karena rasa
keprihatinan penulis terhadap sampah disekitar jalan, khususnya yang
terdapat di Hertasning karena kebetulan dekat dengan Universitas
penulis. Setiap pagi setidaknya 60m³ terbuang begitu saja tanpa
memberikan manfaat dan parahnya lagi membuat masalah semakin besar
Karena pemerintah kota menganggarkan dana yang sangat besar bagi
pengelolaan sampah tersebut.
Sebenarnya pengelolaan sampah modern
sudah akan di buat tetapi dari sistem pengelolaan ini menurut penulis
dapat mematikan mata pencaharian para pemulung karena pada sistem ini
sampah organik dan non organik di campur dan di bakar tanpa menyisakan sedikitpun untuk para
pengumpul barang bekas. Selain itu metode dengan membakar sampah non
organik dapat mengeluarkan polutan yang sangat berbahaya.
Dari beberapa cara pengelolaan secara
modern, metode ini lebih efisien karena hanya mengelola limbah organik
tanpa “merebut jatah” para pengumpul barang bekas. sehingga para
pemulung maupun pengepul barang limbah non organik tidak kehilangan mata
pencaharian. Berdasarkan penelitian penulis terhadap pengepul barang
bekas dalam satu hari dapat mendapatkan penghasilan yang dapat
menghidupi keluarganya secara berkecukupan.
Melalui cara ini diharapkan setidaknya
masalah persampahan dapat dipecahkan, disamping itu proses daur ulang
limbah yang ada dapat bermanfaat untuk bahan baku sektor industri
manufaktur (untuk sampah non organik), industri pertanian /agribisnis,
maupun untuk penataan pertamanan dan penghijauan kota (untuk sampah
organik).
NAMA : YULI YANTI
KELAS : XI PS 2
0 komentar:
Posting Komentar