Sabtu, 26 April 2014
PENJRNIHAN AIR MENGGUNAKAN KOLOID
ADSORBSI
Oleh
Nama : Rani Apriliani Hairunisa
Kelas : XI PS 1
SMKN 1 Subang
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………… 1
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................................
2
KATA PENGANTAR
......................................................................................................
.3
DAFTAR ISI ....................................................................................................................
.4
Bab I : Pendahuluan
A. Latar belakang
................................................................................................6
B. Rumusan Masalah
..........................................................................................
7
C. Tujuan
Penelitian............................................................................................
7
Bab II : Kajian Pustaka dan Kerangka Pikir
A.
larutan
,suspensi ,koloid ..................................................................................
8
B.
penjernihan air ……………………………………………………………….8
C.
defenisi adsorbsi……………………………………………………………….9
D.
contoh adsorbsi………………………………………………………………9
Bab III : Metodologi Penelitian
A. materi
penelitian.........................................................................
10
B. metode...................................................................................................
10
C. Metode
Pengambilan Sampel ......................................................................
10
D. Tehnik
Pengumpulan Data ..........................................................................
10
E. Populasi
dan Sampel ....................................................................................
10
F. Tehnik
Analisis & Pengolahan Data ............................................................
10
g. alat
dan bahan..............................................................................................11
h.
langkah
kerja.................................................................................................13
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
A. pembahasan.........................................................................................................14
Bab V : Penutup
A.
Kesimpulan...................................................................................................
15
B.
Saran.............................................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak
antara larutan dan suspensi (Campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai
sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan ataupun suspensi.
Sistem koloid pada hakekatnya terdiri atas dua fase, yaitu fase
terdispersi dan medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase
terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium
pendispersi. Sistem koloid dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti
pada pembuatan tahu, yoghurt, eskrim, penjernihan air, dll.
Kami membuat makalah ini untuk menjelaskan tentang hasil percobaan
penerapan system koloid pada penjernihan air. Proses penjernihan air untuk
mendapatkan air yang berkualitas telah dilakukan oleh manusia beberapa abad
yang lalu. Pada tahun 1771, di dalam edisi pertama Encyclopedia Britanica telah
dibicarakan fungsi filter (filtrasi) sebagai sistem penjernih untuk mendapatkan
air yang lebih jernih.
Perkembangan selanjutnya dari proses pengolahan air minum, telah
menghasilkan bahwa pembubuhan zat pengendap atau penggumpal (koagulan) dapat
ditambahkan sebelum proses penjernihan (filtrasi). Selanjutnya proses
penggumpalan yang ditambahkan dengan proses pengendapan (sedimentasi) dan
penjernihan (filtrasi) serta menggunakan zat-zat organik dan anorganik adalah
merupakan awal dari cara pengolahan air.
Kini ilmu pengetahuan telah berkembang dengan cepatnya, telah
diciptakan/ didesain sarana pengolahan air minum dengan berbagai sistem. Sistem
pengolahan air minum yang dibangun tergantung dari kualitas sumber air bakunya,
dapat berupa pengolahan lengkap atau pengolahan sebagian. Pengolahan lengkap
adalah pengolahan air minum secara fisik, kimia dan biologi.
1.2.1. Apakah obat kimia dan obat bahan alami
berpotensi menimbulkan efek samping ?
1.2.2.Bagaimana perbandingan efek samping obat kimia dengan obat bahan
alami ?
1.2.3.Apa contoh obat kimia dan obat bahan alami
yang menimbulkan efek samping ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak
kami capai dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3.1.Untuk mengetahui
bagaimana memperoleh air bersih dari penjernih air sederhana.
1.3.2. Untuk mengetahui
hubungan penjernih air sederhana dengan sistem koloid.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
2.1
Suspensi, Larutan dan Koloid
Suspensi merupakan sistem dispersi dengan ukuran
relatif besar tersebar merata dalam medium pendispersinya. Pada umumnya
suspensi merupakan campuran heterogen. Contohnya pasir yang dicampur dengan
air.
Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran
partikel-partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat diamati (dibedakan)
antara partikel pendispersi dan partikel terdispersi meskipun dengan
menggunakan mikroskop ultra. Contohnya larutan gula, larutan garam,
alkohol 70%, larutan cuka, spiritus, air laut, bensin, dan udara yang bersih.
Istilah koloid pertama kali diperkenalkan oleh
Thomas Graham (1861) berdasarkan pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan
kristal tetapi sukar mengalami difusi, padahal umumnya kristal mudah mengalami difusi.
Koloid berasal dari kata “kolia”, yang artinya “lem”. Pada umumnya koloid
mempunyai ukuran partikel antara 1 nm– 100 nm. Oleh karena ukuran partikelnya
relatif kecil, sistem koloid tidak dapat diamati dengan mata langsung (mata
telanjang), tetapi masih bisa diamati dengan menggunakan mikroskop ultra.
Contohnya sabun, susu, jelli, mentega, selai, santan, dan mayonase.
Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan
suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat
homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100
nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel
terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan
kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga
dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).
Sistem
koloid banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti di alam (tanah,
air, dan udara), industri, kedokteran, sistem hidup, dan pertanian. Di industri
sendiri, aplikasi koloid untuk produksi cukup luas. Hal ini disebabkan sifat
karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur
zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil
untuk produksi skala besar.
Koloid
memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat pendispersi dan zat
terdispersinya
2.2 Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung
partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang
bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum,
harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat
dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion
Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk
partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+
+ 3H2O Al(OH)3
+ 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan
negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada
lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap
karena pengaruh gravitasi.
Salah
satu sifat-sifat
sistem koloid adalah peristiwa Adsorpsi. Adsorpsi adalah peristiwa
penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid
yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. Penyerapan partikel atau ion
oleh permukaan koloid atau yang disebut peristiwa adsorpsi ini dapat
menyebabkan koloid menjadi bermuatan listrik.
2.4
Contoh Adsorpsi Koloid
Contoh
Adsorpsi koloid yang paling sederhana adalah yang terjadi pada koloid Fe(OH)3
dan As2S3. Koloid Fe(OH)3 dalam air akan
menyerap ion H+ sehingga bermuatan positif. Sedangkan Koloid As2S3
akan bermuatan negatif karena permukaannya dapat menyerap ion S2.
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1. Materi penelitian
Materi Penelitian adalah penjernihan air menggunakan koloid adsorbsi
3.2 .Metode penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
3.3. Metode pengambilan sampel
Sampel yang digunakan adalah air keruh .yang kemudian akan di jernihkan
menggunakan alat yang di buat
3.4. Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Disamping itu dapat juga
diartikan populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa .
Populasi dalam penelitian ini adalah air keruh yang berada di sekitar
lingkungan penulis.
Sampel adlah sebagian wakil dari populasi yang diteliti.
3.5. Teknik analisis dan pengolahan data
Teknik analisis yang
digunakan adalah analisis .
adalah sebagai berikut :
Tentukan tempat pengambilan bahan
Kumpulkan
semua sampel
Simpan sampel untuk di analisis
3.6.1
Alat
Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan alat penjernih
air adalah sebagai berikut.
a. Gunting
b. Paku
3.6.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan alat penjernih
air adalah sebagai berikut.
a.
Tawas
b.
Arang
c.
Pasir
d.
Kapas
e.
Lidi
f.
Sabut kelapa
g.
Batu kerikil
h.
Air kotor.
Adapun langkah kerja yang kami lakukan dalam pembuatan
penjernih air sederhana antara lain sebagai berikut.
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2.
Memotong dasar botol air mineral bekas sekitar 2 cm dari dasar botol agar
berlubang.
3.
Memberi lobang pada tutup botol sebagai jalan keluarnya air.
4.
Mencuci bahan-bahan yang akan digunakan sebagai komponen dalam penjernih air
sederhana.
5.
Mengisi botol dengan bahan-bahan yang sudah dicuci. Secara berurutan, ppertama
menuangkan pasir, kapas, sabut kelapa, kerikil kecil, lidi, dan kemudian
kerikil yang berukuran agak besar.
6.
Menguji coba penjernih air sederhana dengan menuangkan air kotor yang keruh
kedalam penjernih air sederhana.
7.
Mengamati air yang keuar dari penjernih air sederhana.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.2 Analisis
Data
4.2.1
Memperoleh air bersih dari penjernih air sederhana
Dalam praktikum yang kami lakukan, kita dapat sekali
memperoleh air bersih yang diperlukan dengan menggunakan alat penjernih air
sederhana. Air yang di saring dalam praktikum kami menggunakan air keruh yang
digolongkan sebagai suspensi. Karena bersifat heterogen, terdiri dari dua fase
yaitu padat dan cair, keruh, serta apabila didiamkan terbentuk endapan.
Alat penjernih air yang kami buat memiliki beberapa
komponen penyaring, berurutan dari bawah ke atas yaitu pasir, tawas, kapas,
sabut kelapa, arang, batu kerikil dan lidi. Komposisi jumlah bahan yang
digunakan adalah sama, yakni setiap bahan menempati ruang yang bertinggi 4 cm
dalam botol air mineral.
Komponen alat penjernih air yang kami buat memang di susun
berdasarkan kerapatannya. Yakni dari atas botol, bahan berkomponen renggang dan
semakin kebawah semakin padat. Hal ini dimaksudkan agar penjernih air dapat
optimal dalam melakukan fungsinya.
Ketika air keruh kami masukkan ke dalam alat penjernih air
sederhana. Maka tidak lain dan tidak bukan air yang keluar dari alat penjernih
air tersebut adalah air yang jauh lebih jernih dibandingkan yang semula. Hal
ini dikarenakan partikel-partikel suspensi yang membuat air menjadi keruh
ukurannya lebih besar dibandingkan kerapatan komponen-komponen penyaring dalam
alat penjernih air sederhana.
Selain itu terdapat tawas yang berfungsi unuk ,
mengadsorbsi, mengendapkan dan menggumpalkan kotoran-kotoran dalam air keruh.
Ion Al3+ dari tawas akan menggumpalkan koloid tanah liat yang
bermuatan negatif. Disamping itu tawas juga akan mengadsorbsi zat-zat seperti
warna, detergen, peprisida dan lain-lain yang terdispersi dalam air keruh.
4.2.2
Hubungan penjernih air sederhana dengan sistem koloid
Air dapat dijernihkan berdasarkan sifat-sifat koloid, yaitu
koagulasi dan absorpsi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, proses
koagulasi terjadi akibat tidak stabilnya sistem koloid; yang disebabkan
penambahan zat elektrolit ke dalam sistem koloid tersebut. Sedangkan absorpsi
adalah proses ketika permukaan koloid menyertakan zat lain. Air sungai atau air
sumur yang keruh mungkin mengandung lumpur (sol tanah liat), zat-zatwarna,
detergen, pestisida, dan lain-lain.
Zat koagulasi yang ditambahkanpada proses penjernihan air
adalah tawas, K2SO4A12(SO4)3.
Zat A12(SO4 )3 dalam air akan terhidrolisis
membentuk koloid A1(OH)3. Koloid Al(OH)3 yang terbentuk
akan mengadsorpsi, menggumpalkan, dan mengendapkan kotoran-kotoran dalam air
keruh. Ion Al3+ dari koloid Al(OH)3 akan menggumpalkan
koloid tanah liat yang bermuatan negatif. Disamping itu, koloid Al(OH)3 akan
mengadsorpsi zat-zat lain seperti zat-zat warna, detergen, pestisida, dan
lain-lain yang terdispersi dalam air keruh tersebut.
BAB V
kesimpulan
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisa di atas, dalam makalah ini
kami menyimpulkan sebagai berikut.
5.1.1.
Alat penjernih air sederhana dapat menghasilkan air jernih dari air keruh.
Karena suspensi (air keruh) memiliki partikel-partikel cukup besar dibandingkan
kerapatan komponen-komponen alat penjernih air sehingga kotoran tertinggal di
dalamnya. Selain itu alat penjernih air mengandung tawas yang akan mengendapkan
berbagai kotoran dalam air keruh.
5.1.2.
Alat penjernih air merupakan salah satu alat yang menggunakan sifat koagulasi
dalam koloid. Yakni menambahkan koagulator “tawas” untuk mengendapkan koloid
lain seperti koloid tanah liat dan partikel-partikel lain yang membuatnya
keruh. Selain itu juga terdapat sifat adsorbsi sehingga permukaan tawas
menyerap zat-zat warna, pestisida, detergen dll yang terdispersi dalam air.
5.2 Saran
Adapun
saran yang dapat kami berikan melalui makalah ini adalah sebagai berikut.
5.2.1.
Masyarakat dan teman-teman siswa SMAN N 3 pada khususnya diharapkan memanfaatkan
teknologi sederhana ini karena sangat bermanfaat bagi kita semua karena air
bersih merupakan kebutuhan mutlak yang harus terpenuhi.
Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar