Nama : Chicha Tresnawati
Kelas : XI AP 1
KARYA TULIS TENTANG LINGKUNGAN KESEHATAN KELUARGA
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan
mengakibatkan permasalahan di bidang kesehatan berkembang kompleks. Di samping
itu meningkatkan pendidikan masyarakat secara keseluruhan dan kesadaran
masyarakat tentang pelaksanaan kesehatan.
Jika dianalisa kemajuan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan yang telah
dicapai dewasa ini, seharusnya semakin memberi kepuasan untuk hidup sehat
sehingga menghasilkan ketenangan dan kebahagian yang lebih bayak kepada
individu dalam hidupnya. Akan tetapi, kenyataan taklah demikian,individu dan
keluarga masih diliputi oleh berbagai macam permasalahan-permasalahan akibat
kurangnya pengetahaun tentang kebersihan lingkungan serta hidup yang sehat dan
kebiasaan yang menunjang syarat kesehatan, salah satunya adalah radang akut
saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau
bakteri,dan virus.
B.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah
sebagai berikut:
2.
Tujuan Umum Memperoleh gambaran pelaksanaan kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan fungsi ilmu kesehatan Tujuan Khusus
Agar masyarakat lebih memahami dan
mengetahui seberapa penting kesehatan bagi kehidupan kita baik secara jasmani
maupun rohani.
C.
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk menyelesaikan tugas pada pelajaran bahasa Indonesia
2.
Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pemikiran pada
masyarakat dalam meningkatan kesehatan pada masing-masing anggota keluarga
meraka
3.
Untuk mengetahui apakah kesehatan masyarakat telah terpenuhi
dengan baik atau sebaliknya
4.
Sesuai dengan program study yang kami ambil yaitu ilmu
pengetahuan alam,karya ini akan membantu dalam pelaksanaan program selanjutnya
terlebih jika siswa lanjut dibidang kedokteran atau keperawatan.
D.
Metode Penulisan
Dalam penulisan karya
tulis ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan
beberapa metode penulisan sebagai berikut:
1.
Studi Kepustakaan : yaitu penulis membaca buku-buku dan
kumpulan mata pelajaran yang berkaitan dengan penelitian ini.
2.
Studi Kasus: yaitu observasi langsung terhadap keluarga
melalui kunjungan rumah.
BAB
II
TINJUAN
PUSTAKA
A.
Konsep Keluarga
1. Defenisi
a. Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga yang terkumpul di
suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan.(Depkes RI
1998).
b Keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih individu yang hidup
dalam suatu atap karena ada hubungan darah ikatan perkawinan dan pengangkatan
yang didalamnya terjadi interaksi masing masing mempunyai peran masing-masing.
2.Tipe dan Bentuk Keluarga
Beberapa bentuk tipe
keluarga dikutip dari keluarga dasar kesehatan Keluarga oleh Nasrul
Efendi(1998)adalah sebagai berikut :
a Keluarga inti adalah
Keluarga inti ditambah dengan sanak keluarga yang terdiri dari ayah ,ibu dan
anak anak .
b Keluarga besar adalah
keluarga inti di tambah sanak saudara,sepupu paman,bibi ,dan saudara lain.
c. Keluarga duda /janda
adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kamatian.
d Keluarga yang
berkomposisi adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersama.
e Keluarga kabitas adalah
dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
3.Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga.
Tahap-tahap kehidupan
keluarga menurut dufal dikutip dari buku Nasrul Effendi (1998) adalah sebagai
berikut:
1.
Tahap pembentukan keluarga :tahap ini dimulai dari pernikahan
yang dilanjutkan dalam bentuk rumah tangga.
2.
Tahap menjelang kelahiran anak :tugas keluarga yang paling
terutama yang mendapat keturunan sebagai generasi penerus melahirkan anak
merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat yang dinantikan.
3.
Tahap menghadapi bayi :dalam hal ini keluarga mengasuh,
mendidik,memberikan kasih sayang kepada anak,karena pada tahap bayi
kehidupannya sangat bergantung kepada orang tuanya dan kondisinya masih sangat
lemah.
4.
Tahap menghadapi anak pra sekolah :pada tahap ini anak sudah
mulai bergaul dengan teman sebayanya tetapi,sangat rawan dalam masalah
kesehatan karena ,tak mengetahui mana yang kotor dan yang bersih.
5.
Tahap menghadapi anak sekolah :dalam hal ini tugas keluarga
adalah bagaimana mendidik anak,mengajari anak untuk mempersiapkan masa
depannya.Membiasakan belajar secara teratur ,mengontrol tugas tugas anak dan
meningkatkan pengetahuan anak
6.
Tahap menghadapi anak remaja :tahap ini adalah tahap yang
paling rawan ,karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam
membentuk kepribadiannya .Oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua
sangat diperlukan .Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua
dengan anak perlu di pelihara dan dikembangkan
7.
Tahap melepaskan anak ke masyarakat :dalam memenuhi kehidupan
yang sesungguhnya,dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan di rumah tangga.
8.
Tahap berdua kembali:setelah anak besar dan menempuh
kehidupan sehari-hari,tinggallah suami istri berdua saja.Dalam tahap ini
keluarga merasa sepi,dan apabila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat
menimbulkan depresi dan stress.
9.
Tahap masa tua :tahap ini masuk ketahap lanjut usia dan kedua
orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.
4.Tugas – tugas Keluarga
Tugas – tusag keluarga
yang di kutip Effendi(1998)adalah sebagai berikut:
1.
Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2.
Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3.
Pembagian tugas masing-masing anggota sesuai dengan kedudukan
masing-masing.
4.
Sosialisasi antara anggota keluarga.
5.
Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6.
Memelihara Ketertiban anggota keluarga.
7.
Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang
lebih luas.
8.
Membagikan dorongan dan semangat para anggota keluarga
5.Fungsi Keluarga
Beberapa fungsi keluarga
yang dikutip dari buku Nasrul Effendi (1998) adalah sebagai berikut:
1.
Fungsi Keluarga
1.
Untuk meneruskan keturunan
2.
Memelihara dan membesarkan anak
3.
Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4.
Memelihara dan merawat anggota keluarga
2.
Fungsi Psikologi
1.
Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2.
Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
3.
Membina kedewasaan,kepribadian anggota keluarga
4.
Memberikan identitas anggota keluarga
c.Fungsi Sosialisasi
1. Memberikan sosialisasi pada anak
2. Membentuk norma-norma tingkah laku
sesuai dengan tingkat
Perkembangan anak
3. meneruskan nilai-nilai
budaya keluarga.
d.Fungsi Ekonomi
1. Mencari sumber-sumber
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
2. Pengaturan penggunaan
penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
3. Menabung untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya;
Pendidikan
anak-anak,jaminan hari tua dsb.
Dalam menyusun masalah kesehatan
keluarga seorang selalu mengacu
Pada
tipologi masalah- masalah kesehatan keluarga.
Ada
tiga kelompok masalah kesehatan besar yaitu:
1.
Kurang/tidak sehat adalah kegagalan dalam memantapkan
kesehatan yang
termasuk didalamnya adalah keadaan
sakit serta kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai
dengan pertumbuhn normal
2.
Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat
memungkinkan
terjadinya
penyakit,kesehatan dan kegagalan dalam mencapai potensi
kesehatan.
3.
Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu
atau keluarga
dalam menyesuaikan diri termasuk juga
dalam hal sumber daya keluarga.
Masalah
yang dapat muncul karena ketidak mampuan keluarga mengenal masalah dalam
kesehatan keluarga,yang disebabkan oleh;
a.Kurangnya pengetahuan tentang fakta
b.Rasa takut akibat masalah yang
telah diketahui
c.Sikap dan filsafat hidup
d.Masalah kesehatan tidak begitu
menonjol
e.Tidak memahami mengenai sifat,berat
dan luasnya masalah
f.Fasilitas kesehatan tidak terjangkau
g.Ketidak tahuan untuk mnggunakan
fasilitas kesehatan
h.Keluarga tidak sanggup
memecahkan masalah karena kurang pengetahuan dan keuangan
Selain
itu terdapat berbagai macam masalah-masalah yang dihadapi suatu keluarga karena
ketidak mampuan untuk merawat atau menolong anggota keluarga yang sakit
disebabkan oleh hal-hal sbb;
1.
Tidak mengetahui keadaan penyakit misalnya
sifat,penyebab,penyebaran,perjalan penyakit.gejala,dan perawatannya,serta
pertumbuhan dan pertumbuhan anak,
2.
Tidak mengetahui perkembangan kesehatan yang dibutuhkan,
3.
Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
4.
Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga misalnya
keuangan anggota keluarga yang bertanggung jawab,fasilitas fisik untuk
kesehatan.
Ketidakmampuan
memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan
pribadi anggota keluarga disebabkan karena
a. Sumber-sumber keluarga
tidak cukup diantaranya keuangan ,tanggung jawab dan keadaan fisik rumah yang
tidak memenuhi syarat.
b. Kurang dapat melihat
keuntungan dan pemeliharan lingkungan rumah.
c. Pengetahuan tentang
pentingnya sanitasi lingkungan
d. Ketidak tahuan tentang
usaha pencegahan penyakit.
e. Sikap dan pandangan
Hidup.
Ketidak mampuan menggunakan sumber dimasyarakat guna memelihara
kesehatan disebabkan karena;
a. Tidak tahu bahwa fasilitas
kesehatan itu ada
b. Tidak memahami keuntungan yang
diperoleh
c. Tidak terjangkau fasilitas yang
diperlkan
d. sikap dan falsafah hidup
Prioritas masalah
Setelah
menentukan masalah kesehatan,langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas
masalah kesehatan keluarga.Hal-hal yang perluh diperhatikan dalam prioritas
masalah adalah;
1.
Tidak mungkin masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga
dapat
diatasi sekaligus
2.
Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang data mengancam
kehidupan keluarga
3.
Perlu mempertimbangkan respond an perhatian keluarga terhadap
asuhan kesehatan yang akan diberikan.
4.
Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang meraka
hadapi
5.
Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah
kesehatan keluarga.
6.
Pengetahuan dan kebudayaan keluarga
7.
Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan keluarga perluh
disusun skala prioritas.
Perencanaan
Langkah
setelah menyusun pengkajian adalah perencanaan kesehatan.Rencana kesehatan keluarga
adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan untuk dilaksanaan dalam memcahkan
masalah kesehatan yang telah didentifikasi.Penyusun rencana kesehatan
tergantung dari kondisi masing-masing keluarga yang dihadapi.
menurut
Nasrul Effendi (1998) cirri-ciri rencana kesehatah keluarga adalah ;
1.
Berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat memecahkan atau
meringankan masalah yang sedang dihadapi
2.
Merupakan hasil dari suatu proses yang sistematis
3.
Berkautan dengan masalah kesehatan yang diidentifikasi
4.
Rencana ksehatan merupakan cara untuk mencapai tujuan
5.
Merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus.
Sehubungan
dengan hal tersebut diatas penulis melakukan perencanaan dengan memberikan
penyuluhan tentang kesehatan di mulai dari pengertian penyebab, dan pelaksanaan
kesehatan serta memotifasi keluarga untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada di masyarakat dan dapat menyeimbangkan antara aktivitas dan istirahat.
Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana tindakan yang
telah ditentukan dengan tujuan agar masalah kesehatan keluarga dapat
terpenuhi.Kegagalan dalam pelaksanaan tindakan kesehatan dalam memecahkan
masalah kesehatan keluarga di sebabkan oleh banyak faktor,yakni:
1.
Kurang pengetahuan dalam bidang kesehatan
2.
Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh
3.
Tidak mau menghadapi situasi
4.
Mempertahankan suatu pola tingkah laku karena kebiasaan yang
melekat
5.
Adat istiadat yang berlaku
6.
Kurang percaya terhadap tindakan yang diusulkan .
Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan
kesehatan terhadap keluarga adalah :
1.
Sumber daya Keluarga (keuangan)
2.
Tingkat pendidikan keluarga
3.
Adat istiadat yang berlaku
4.
Respond an penerimaan keluarga
5.
Sarana dan prasarana yang ada pada keluarga.
Evaluasi
Evaluasi adalah tahap yang menentukan apakah tujuan
tercapai.Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan,apabila dalam penilaian tidak
tercapai maka perlu dicari penyababnya.
Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor ,seperti :
1.
Tujuan tidak realistis
2.
Tindakan kesehatan yan tidak tepat
3.
Ada fakor lingkungan yang tida dapat diatasi .
Alasan pentingnya
Penilaian yaitu ;
1.
Menghentikan tindakan /kegiatan yang tidak berguna
2.
Untuk menambah ketepatgunaan tindakan kesehatan
3.
Sebagai bukti hasil dari tindakan keperawatan
4.
Untuk mengembagkan dan menyempurnakan praktek kesehataan pada
rumah sakit terdekat pada wilayah tersebut.
Hasil
penilaian dapat di ukur dari tiga dimensi, yaitu :
1.
Keadaan Fisik
2.
Psikologis dan sikap
3.
Pengetahuan dan perubahaan prilaku.
Metode
Penelitian yang dapat dilakukan yakni ;
1.
Observasi langsung,mengamati secara langsung perubahaan yang
terjadi
2.
Wawancara ,mewawancarai keluarga yang berkaitan dengan
perubahan sikap apakah telah menjalankan anjuran yang diberikan
3.
Memeriksa laporan ,dapat dilihat dari rencana asuhan
kesehatan yang dibuat dan tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
D)
Konsep dasar Kesehatan Lingkungan
1.Pengertian
Kesehatan lingkungan
adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.Ruang lingkup
kesehatan lingkungan antara lain mencakup : Perumahan,Pembuangan kotoran
manusia(tinja),penyediaan air bersih,pembuangan air kotoran (air limbah )
,rumah hewan ternak (kandang).Adapun yang dimaksud usaha kesehatan lingkungan
adalah suatu usaha usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup
manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum
bagi manusia yang hidup di dalamnya.
2.Tujuan Menjaga Kesehatan Lingkungan
1.
Dapat menghindari terjadinya penyakit menular
2.
Memberikan keindahan untuk dipandang
Dampak yang ditimbulkan
bila lingkungan tidak memenuhi syarat kesehatan seperti :
1.
Dapat Terjangkit penyakit menular
2.
Secara estetika menimbulkan bau tidak enak dan tidak nyaman
untuk dilihat (Boto Atmojo,2003)
3.Konsep Rumah
Faktor – faktor yang harus
diperhatikan dalam membangun rumah adalah:
1.
Faktor lingkungan (fisik,biologis,maupun sosial) maksudnya
membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah didirikan.
2.
Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat,hal ini dimaksudkan
rumah dibangun berdasarkan kemampuan misalnya bambu,kayu ,atap rumbia adalah
bahan pokok membuat rumah.
3.
Teknologi perumahan yang dimiliki masyarakat pada dewasa ini
sudah begitu maju dan sudah semakin modern, akan tetapi teknologi modern ini
sangat mahal dan bahkan tidak dimengerti oleh masyarat.
4.
Kebijakan (peraturan – peraturan pemerintah yang menyangkut
tata guna tanah untuk kali ini, bagi perumahan masyarakat pedesaan belum
merupakan problem,namun dikota sudah menjadi masalah besar)
5.
Syarat-syarat yang sehat :
1.
bahan bangunan meliputi:lantai ubin atau semen adalah baik.
Namun tidak cocok untuk ekonomi
pedesaan.dinding tembok adalah baik ,namun disamping mahal tembok sebenarnya
kurang cocok untuk didaerah tropis.atap genteng umum dipakai baik didaerah
perkotaan maupun di pedesaan.
2.
Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak
fungsi,fungsi utama untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut
tetap segar.sedangkan dari ventilasi rumah adalah untuk membersikan rumah dari
bakteri-bakteri terutama bakteri pathogen,karena disitu selalu terjadi aliran
udara scara secara terus menerus dan fungsi lain adalah untuk menjaga agar
ruangan rumah agar sulalu tetap didalam kelembaban yang optimum.
6.
Luas bangunan rumah,luas lantai bangunan rumah sehat harus
sesuai cukup untuk penghuninya.
7.
Fasilitas-fasilitas dirumah sehat dirumah sehat adalah sbb :
1.
Penyadiaan air bersih yang cukup
2.
Pembuangan tinja (jamban keluarga)
3.
Pembuangan keluarga (spar)
4.
Pembuangan sampah
5.
Fasilitas dapur
6.
Ruang lingkup keluarga
7.
Gudang tempat penyimpanan hasil panen
8.
Kandang ternak
4.Penyadiaan Air Bersih
Air sangat penting bagi
kehidupan manusia ,manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air
dari pada kekurangan makanan.Kebutuhan manusia akan air sangat komplek untuk
mandi ,minum, mencuci.menurut WHO di Negara-negara maju tiap orang memerlukan
sekitar 60-120 L/hari. Sedangkan Negara berkembang termasuk di Indonesia
sekitar 30-60 L/hari. Syarat air bersih :
1.
Syarat fisik: bening(tidak berwarna,tidak berasa,suhu berada
di bawah suhu udara diluar.)
2.
Syarat bakteri liogis: cara untuk mengetahui air minum
tersebut bebas dari bakteri pathogen adalah ambil sample, bila 100 cc air
terdapat kurang dari empat bakteri E coli syarat kesehatan.
3.
Syarat kimia: jika di dalam air mengandung zat-zat
tertentu,maka akan menyebabkan gangguan psikologis pada manusia.
5. Sampah dan
pengolahannya
Sampah adalah suatu bahan
atau benda padat yang sudah tidak di pakai lagi oleh manusia. Jenis sampah
sebenarnya ada 3 jenis yaitu; padat, cair, dan gas.
1.
Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalam sampah di bagi
menjadi:
1.
Sampah anorganik, yang tidak dapat membusuk ( logam,pecahan
gelas,dan platik)
2.
Sampah organik, yang dapat membusuk(sisa makanan,daun-daunan
dan buah-buahan)
2.
Berdasarkan dapat tidaknya di bakar yaitu:
1.
Mudah terbakar seperti kertas,karet,plastic,kayu,dan kain
bekas.
2.
Yang tidak dapat terbakar seperti kaleng-kaleng bekas, besi
logam,dan pecahan gelas.
Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat karena
dari sampah tersebut akan hidup mikroorganisme penyebab
penyakit(bakteri,pathogen) jadi sampah harus betul-betul dapat diolah agar
tidak menimbulkan masalah. Pengolahan sampah meliputi pengumpulan,
pengangkutan, sampai pemusnahan.
Cara
pengolahan sampah adalah sebagai berikut:
1.
Pengumpulan dan pengangkutan sampah adalah tanggung jawab
msing-masing rumah tangga / institusi penghasil sampah harus membangun tempat
pembuangan dan pengumpulan sampah, lal diangkat keTSP(tempat pembuangan
sementara, lalu ketempat pembuangan akhir).
2.
Pemusnahan dan pengolahan sampah padat dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain :
1.
Ditanam( land fill),yaitu membuat lubang didalam tanah
kemudian ditimbun dalam tanah.
2.
Dibakar(incineration) yaitu membakar sampah dalam incinerator
3.
Dijadikan pupuk misalnya kotoran hewan dikumpulkan menjadi
pupuk kompos.
6.Air limbah dan pengolahannya
Air limbah adalah sisa air yang
berasal dari rumah tangga, industri sumber. Air limbah dapat dikelompokan
sebagai berikut:
1.
Air buangan yang berasal dari rumah tangga( domestic wastes)
yang berasal dari permukiman penduduk(tinja,air seni,bekas cucian dari dapurdan
kamar mandi).
2.
Air buangan industri (industrial wastes water) berasal dari
berbagai Jenis industri akibat dari proses produksi. Zat yang terkandung
diidalamnya sangat bervariasi antara lain nitrogen, logam berat,garam-garam,
sulfida,lemak dan zat pewarna.
3.
Air buangan kota praja( municipal waste water) berasal dari
daerah perkotaan,perdagangan, hotel,restoran,tempat-tempat umum dan tempat
ibadah pada umumnya kandungan limbahnya sama-sama dengan kandungan limbah rumah
tangga.
BAB
III
TINJAUAN
KASUS
A.
Pengkajian
I.Data umum
1.Nama
KK : Tn.”S”
2.Umur
: 38
3.Pendidikan
: Tamat SD
4.Pekerjaan
: Tukang Becak
5.Alamat
: Jl.Tuna
6. Tipe Keluarga :
Extendet Famili (keluarga besar). Tipe keluarga Tn.”S” termasuk dalam tipe
keluarga besar yang terdiri dari suami, istri, anak dan adik ipar.
7.
Suku Bangsa
Suku
bangsa Tn. ‘S’’ adalah suku mamuju, bangsa Indonesia
8.
Agama
Keluarga
Tn. “S” menganut agama islam.
9.Status
Sosial Ekonomi
Keluarga Tn”S” memiliki
mata pencaharian sebagai tukang becak dengan penghasilan ±Rp.20.000,-per
hari.pengeluaran keluarga Tn.”S” per hari ±Rp.15.000,-per hari. Menurut Ny. “S”
kondisi ekonomi keluarganya bisa terpenuhi, hanya ntuk kebutuhan makan
sehari-hari saja.
10. Aktivitas Rekreasi
keluarga
Keluarga Tn.”S” tidak
pernah mengunjungi rekreasi, waktu senggang hanya digunakan untuk menonton
televisi.
II. Riwayat Tahap Perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan
keluarga Tn.”S’’pada saat ini sedang menghadapi anak usia balita. Dalam hal ini
keluarga mengasuh,mendidik,memberikan kasih sayang kepada anak,karena pada
tahap bayi kehidupannya sangat tergantung kepada kedua orang tuanya dan
kondisinya masih sangat lemah.
2. Tahap perkembangan
keluarga yang belum terpenuhi:
Tahap perkembangan
keluarga Tn.”S” yang belum terpenuhi, yaitu tahap menghadapi anak pra
sekolah,tahap menghadapi anak sekolah , tahap menghadapi anak remaja, tahap
melepaskan anak ke masyarakat,tahap kedua kembali, tahap masa tua.
3. Riwayat Keluarga inti
Pada saat di kaji terdapat
masalah kesehatan fisik, pada keluraga Tn.’’S’’ dimana An.”E” berumur 1tahun 4
bulan dalam keadaan demam S 37,2˚C sejak 5 hari yang lalu belum pernah dibawa
berobat ke puskesmas dan hanya diberi obat penurun panas yang dibeli di
apotik,batuk,pilek, hidung tersumbat,malas makan , terkadang muntah perut
sedikit buncit,BB 7 Kg An “E” tampak kurus.N y.”S”mengatakan makanan sehari
–hari anaknya hanya nasi sama sayur jarang makan ikan atau telur
4. Riwayat Keluarga
Sebelumnya
·
Dari pihak keluarga Tn. “S”ibu dan ayah dari Tn.”S” masih
hidup dalam keadaan sehat.
·
Dari keluarga Ny “S”, ibu dan ayah dari Ny.”S” masih dalam
keadaan sehat.
III. Lingkungan
1.
Krakteristik Rumah
·
Tipe rumah : Rumah papan
·
Komposisi ruangan terdiri dari 2 ruangan ruang depan
digunakan sebagai ruang tamu sekaligus kamar tidur,ruang belakang digunakan
sebagai dapur dan kamar tidur.
2.
Sanitasi lingkung
·
Sumber air minum PAM dan tidak dimasak
·
Keluarga Tn. “S” menggunakan air sumur hanya untuk mandi dan
mencuci.
·
Sampah dibuang didepan rumah ( banyak sampah berserakan
).Lingkungan dalam rumah : perabotan rumah tangga tidak tertata rapi (
berantakan).
3.
Karakteristik Tetangga dan Komunikasi RW
·
Hubungan keluarga Tn. “S” dengan tetangga lain cukup harmonis
karena menjalin kekerabatan yang cukup baik.
·
Tetangga saling menghargai satu dengan yang lainnya sehingga
terbina hubungan baik dalam masyarakat.
IV.
Struktur keluarga
1.
Pola Komunikasi keluarga
o
Keluarga Tn. “S” menggunakan bahasa mamuju sebagai bahasa
sehari-hari
o
Pola komunikasi antara Tn.”S” dan istri serta adik iparnya
saling menghargai
2.
Struktur Peran dalam keluarga
·
Tn. “S” berperan sebagai pencari nafkah seorang suami dari
istri dan ayah dari anak –anaknya.
·
Ny.”S”sebagai seorang istri, ibu rumah tangga, pengasuh dan
pendidik bagi anak –anaknya.
·
An.”S” ipar dari Tn.”S”sebagai pelajar serta pengasuh dan
pendidik keponakannya, dan terkadang juga membantu mencari nafkah.
3.
Nilai dan Norma keluarga
Nilai keseharian yang
dianut oleh keluarga Tn.”S” rendah. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan
keluarga membuang sampah disamping rumah dan ketidaktahuan anggota keluarga
tentang masalah kesehatan yang bisa timbul akibat lingkungan yang buruk.
V. Fungsi Keluarga
1.Fungsi Efektif
Keluarga Tn. “S” dapat
menerima satu sama lain karena interaksi keluarga Tn. “S” sangat baik.Dalam
keluarga bilamana ada masalah diselesaikan secara bersama.
2. Fungsi Sosial
Hubungan sosial antara
anggota keluarga kurang mampu mengenal masalah penularan penyakit. Namun
hubungan tiap anggota keluarga saling menghormati satu sama lain.
3. Fungsi Reproduksi
·
Keluarga Tn .”S” mempunyai 1anak perempuan
·
Istri Tn. “S”yaitu Ny.”S” menggunakan program KB
4.
Fungsi Ekonomi
Fungsi keluarga Tn.”S”
bisa mencukupi kebutuhan sehari –hari karena belum membiayai sekolah untuk
anaknya.
VI. Harapan Keluarga
·
Keluarga berharap An.”E” cepat sembuh dan keluarga selalu
dalam keadaan sehat.
·
Keluarga berharap Tn.”S” dapat memperoleh pekerjaan yang
lebih baik sehingga perokonomian keluarga dapat lebih baik.
BAB
IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas tentang kesenjangan yang
penulis temukan dengan cara membandingkan antara konsep dasar kesehatan
keluarga dengan kasus yang kami dapatkan dalam keluarga Tn.”S” di Jln Tuna
kelurahan binanga.
Dalam
melaksanaan asuhan kesehatan keluarga sebelumnya telah dilaksanakan pendekatan
proses kesehatan keluarga dengan 4 tahap yaitu: pengkajian, perencanaan,
implementasi dan avaluasi.
A. Pengkajian
Pengkajian
adalah dasar dalam kesehatan. pengumpulan data yang akurat dan sistimatis dalam
merencanakan diagnosa kesehatan keluarga. Pada saat melakukan pengkajian,
penulis mendapatkan data dari keluarga melalui wawancara dan observasi.
1.Kesehatan
lingkungan
Berdasarkan teori
kebersihan dan sanitasi lingkungan yang sehat yaitu dari luas bangunan ,luas
lantai, tidak tergenang dan tidak menimbulkan bau, pakaian bersih dan peralatan
rumah tangga tertata rapi, yaitu tempat samah dalam keadaan tertutup,dan
keadaan air minum memenuhi syarat kesehatan ( Soekidjo Notoadmojo, 2003 Ilmu
Kesehatan Masyarakat )
Setelah dilakukan
pengkajian pada keluarga Tn. “S” ditemukan perabot dan alat rumah tangga tidak
tertata rapi, yaitu kamar mandi dan WC milik umum nampak kotor dan berbau.
Terjadi kesenjangan antara
teori dan kasus sehingga dikatakan lingkungan rumah keluarga Tn.”S”belum
memenuhi syarat kesehatan, hal ini di sebabkan kerena kurang menyadari dan
ketidakmampuan keluarga memandang pentingnya kesehatan lingkungan bagi keluarga.
2. Ketidak sanggupan
Mengambil Tindakan kesehatan yang tepat disebabkan karena :
a. Tidak mengerti mengenai
sifat berat dan luasnya masalah
b. Masalah tidak begitu
menonjol
c. Keluarga tidak sanggup
memecahkan masalah karena
kurang pengetahuan , dan
kurangnya sumber daya keluarga
d. Tidak sanggup memilih
tindakan diantara beberapa pilihan.
e. Takut dari akibat
tindakan
f. Sikap negatif terhadap
masalah kesehatan
g. Fasilitas kesehatan
tidak terjangkau.
h. Kurang percaya terhadap
petugas dan lembaga kesehatan.
B. Perencanaan
Didalam membuat rencana
penulisan melibatkan keluarga , hal ini perlu adanya kerja sama sehingga
tindakan yang dilakukan berdampak positif. Perencanaan meliputi perumusan
tujuan yang berorientasi pada kesehatan keluarga . perencanaan yang perlu
dibahas antara lain :
1. Berpusat pada tindakan
yang dapat memecahkan atau meringankan masalah yang sedang dihadapi.
2. Merupakan hasil atau
suatu proses yang sistematika dan telah dipelajari dengan pikiran yang logis
3. Berkaitan dengan masalah
kesehatan yang diidentifikasikan
4. Rencana kesehatan
keluarga berhubungan dengan masalah yang ada
5. Rencana kesehatan
merpakan cara untuk mencapai tujuan
C. Inflementasi
Beberapa tindakan yang
penulis telah lakukan pada Tn.”S”adalah sebagai berikut :
a.Memberikan penyuluhan
tentang kesehatan lingkungan.
b.Memotifasi keluarga
Tn.”S”untuk membawa anaknya untuk dibawa kepuskesmas atau kerumah sakit
c.Memotifasi keluarga Tn.
“S” untuk memelihara kebersihan rumah dan sekitarnya.
D. Evaluasi
Evaluasi diharapkan bertujuan untuk
apakah tindakan kesehatan yang telah diberikan tercapai atau tidak, berdasarkan
buku ( Nasrul Evendi Halaman 58,tahun 1998 ) ada 3 kriteria yang digunakan
sebagai tolak ukur dalam evaluasi, yaitu :
a. Kriteria keberhasilan
b. Standar kesehatan
c. Perubahan perilaku
Berdasarkan evaluasi
ditemukan bahwa keluarga mampu mengerti syarat-syarat lingkungan yang sehat,
dampak yang timbul dari lingkungan yang tidak sehat dan keluarga berjanji akan
menjagah lingkungan tetap bersih.
Masalah ini hanya sebagian
teratasi disebabkan karena untuk merubah perilaku kesehatan anggota keluarga
memerlukan waktu yang cukup lama dan sumber – sumber dalam tiap-tiap keluarga
berbeda – beda.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Motivasi kepada masyarakat
khususnya keluarga binaan ,agar keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,mampu
merawat anggota keluarga yang sakit,mampu memanfaatkan sumber dari masyarakat
guna memelihara kesehatan dan memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga sehingga dapat
mencapai tujuan kesehatan keluarga .
Berdasarkan tujuan yang
telah di simpulkan oleh penulis ,maka penlis dapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah melakukan
pengkajian terhadap keluarga Tn”S”,Penulis memperoleh data yang mengarah pada
anggota keluarga Tn”S” yaitu kurang menjaga kebersihan lingkungan sehingga
kesehatan keluarga tidak terjaga yang di sebabkan kerena :
a. Ketidaktahuan mengenal
masalah kesehatan Keluarga
b. Ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Dalam melakukan asuhan
kesehatan keluarga Tn”S”dengan anggota keluarga yang mengalami Masalah
Kesehatan Lingkungan,penulis mampu memberikan solusi untuk mengatasi
masalah-masalah yang di hadapi anggota keluarga.
3. Setelah melakukan
pengkajian dan observasi / pengamatan keluarga Tn”S”.penulis melihat berbagai
masalah di luar dan di dalam lingkungan rumah anggota keluarga Tn”S”dengan
masalah lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan :
a. Kurangnya Pengetahuan
Keluarga mengenai pentingnya Lingkungan Sehat
b. Keluarga kurang
menyadari pentingnya lingkungan sehat.
B.
Saran
1. Diharapkan agar
keluarga binaan mampu mengenal masalah kesehatan,mampu merawat anggota keluarga
yang sakit dan mampu menggunakan sumber dimasyarakat guna memelihara
kesehatan,serta mengembangkan perilaku hidup sehat yang telah dianjurkan
melalui pembinaan dan penyuluhan oleh penulis.
2. Hendaknya waktu yang
digunakan di perpanjang guna keefektifan evaluasi yang di laksanakan .
3. Hendaknya menggunakan
pendekatan secara sistematis untuk mengidentifikasi kesehatan secara tepat.
0 komentar:
Posting Komentar