Nama : Tia Fitria
Kelas : XI AP1
KARYA TULIS TENTANG PENGOLAHAN SAMPAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul “PENGOLAHAN
SAMPAH”.Karya ilmiah ini di susun sebagai salah satu tugas mata pelajaran
biologi.
Aktifitas
manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah
tidak berguna lagi sehingga diperlakukannya sebagai barang buangan yang disebut
sampah. Sampah secara sederhana diartikan sebagai sampah organik dan anorganik
yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi di suatu daerah. Sumber
sampah umumnya berasal dari perumahan dan pasar.
Pengelolaan
sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang
didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur
tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan dalam tanah. Pupuk
organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tanaman sehingga hasil
tanaman akan aman bila dikonsumsi.
Dalam
penyusunan karya ilmiah,ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuankami. Namun sebagai manusia biasakami tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa.
Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya
ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.
Penulis
Juni,2012
DAFTAR ISI
Kata pengantar
............................……………………………………….............……………………………………….i
Daftar isi
…………………………………………………………….............……………………………………..ii
Bab 1
Pendahulua.………………………………………..............…………………………….……….1
1.1 Latar
Belakang
Masalah………………………………………….……………...........………….………………………1
1.2
Identifikasi
Masalah……………….……………………………………………...........…….………………………1
1.3 Rumusan
Masalah……………………………….…………………………...........……….………………………2
1.4 Tujuan
Penelitian………………………...…………………………………..........….………………………….2
1.5 Manfaat
Penelitian…………………………………...………………………..........….………………………….2
BAB 2 Pembahasan………………..……………………………..........………………………………..3
1.1 Pengertian
Sampah………………………………...………………………………………..........…………………3
1.2
Jenis-jenis
Sampah………………………………………..............……………………..........…………………….3
1.3 Prinsip
pengolahan
sampah……………………………………………………………...........…..........…………………….5
1.4 Pengolahan
Sampah………………………………………………………..………………..........………………….6
1.5 Cara
Pengolahan
Sampah…………………………………………………………...………………….........…………….8
Bab 3 Penutup……………………………………………………………………........………………10
1.1
Kesimpulan……………………....……………………………………….......………………10
1.2
Saran……………………………………….……………………………………........……………….10
Daftar
Pustaka…………………………………….……………………………………........………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Kebersihan pangkal kesehatan, kata-kata ini sudah tidak
asing bagi kita.Di suatu lingkungn
sekoah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalahan tentang kebersihan.Hal
ini di sebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan.
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara
di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di Negara-negara
maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar
di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh
truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah
disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk
dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat.
Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu
penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering
dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti
sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain
dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi
barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.
1.2
Identifikasi Masalah
berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat di
identifikasikan masalah sebagai berikut :
1.Bagaimana cara mengatasi sampah di sekitar kita ?
2. Bagaimana cara mengelola sampah tersebut ?
3. Bagaimana agar sampah tersebut dapat di manfaatkan dalam
kehidupa sehari-hari ?
1.3
Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas,di rumuskan suatu masalah
yang akan di bahas dalam kary ilmiah ini yaitu :
Bagaimana cara penanggulangan sampah di sekitar kita serta
cara pengelolaan sampah tersebut agar
dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak di capai dalam
pedoman untuk melakukan suatu kegiatan yang telah di rumuskan.Adapun tujuan di
adakannya penelitian ini adalah :
1.Untuk membangkitkan kesadaran kita untuk tidak membuang
sampah sembarangan.
2. Untuk memberikan pengarahan bahwa membuang sampah pada
tempatnya itu sangat penting.
4. Untuk mengetahui pengaruh sampah dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis sampah
7. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sampah
8. Untuk mengetahui cara mengolah sampah
9. Mencoba menganalisis dan memecahkan masalah tentang
sampah.
1.5 Manfaat
Penelitian
1.Penelitian ini dapat membuka wawasan kita tentang kondisi
lingkungan di sekitar kita.
2.Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta
memperkenalkan manfaat pengolahan
Sampah.
3.Hasil penelitian ini di harapkan menjadi sumbangan ba
siswa mengenai latar belakang pengolahan
Sampah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian sampah
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan
dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau
dikelola dengan prosedur yang benar.Menurut kamus istilah lingkungan,sampah
adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa
atau utama dalam pembikinan atau pemkaian barang rusak atau bercatat dalam
pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau di tolak atau
buangan.Sedangkan kata bapak Dr.Tandjung,M.sc,sampah adalah sesuatu yang tidak
berguna lagi,di buang oleh pemiliknya atau pemakai semula.
Penumpukan sampah disebabkan oleh beberapa factor,
diantaranya adalah volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas
daya tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA), pengelolaan sampah dirasakan
tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan
kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari
sampah yang menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan akhir
(TPA).
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan,
dapat diartikan sebagai masalah kultural karena dampaknya mengenai berbagai
sisi kehidupan, terutama di kota besar. Berdasarkan perkiraan,volume sampah
yang di hasilkan oleh manusia rata-rata sekitar 0,5 kg/perkapita/hari,sehingga
untuk kota besar seperti Jakarta yang memiliki penduduk sekitar 10 juta orang
menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila tidak cepat ditangani secara
benar, maka kota-kota besar tersebut akan tenggelam dalam timbunan sampah
berbarengan dengan segala dampak negatif yang ditimbulkannya seperti pencemaran
air, udara, tanah, dan sumber penyakit.
Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa
meninggalkan sisa. Oleh sebab itu, pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai
tempat pembuangan akhir (TPA).
Sampah sebagai barang yang memiliki nilai tidak seharusnya
diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus dapat dimanfaatkan
sebagai bahan mentah atau bahan yang berguna lainnya.Pengolahan sampah harus
dilakukan dengan efisien dan efektif, yaitu sedekat mungkin dengan sumbernya,
seperti RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga jumlah sampah dapat dikurangi.
Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi
pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan
tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang
merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa
dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan aman bila dikonsumsi.
2.Jenis –jenis sampah
a.Berdasarkan sumbernya
1. Sampah alam
Sampah yang
diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang
alami,seperti halnya daun-daunan kering di hutan yang terurai menjaditanah . Di
luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
2.Sampah manusia
Sampah manusia
adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia,
seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor(sarana perkembangan) penyakit
yang disebabkanvirus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika
manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara
hidup yang higenis dansanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori
penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang
misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
3.Sampah konsumsi
Sampah konsumsi
merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata
lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang
umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun
masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses
pertambangan dan industri.
b.Berdasarkan sifatnya
1.Sampah organic
(degradable)
Sampah Organik,
yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun
kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
2.Sampah anorganik
(undegradable)
Sampah Anorganik,
yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus
makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku
dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat
dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman,
kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
c.Berdasarkan bentuknya
1.Sampah padat
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak
dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran
manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur,
sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini
dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik,
seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan
rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun
dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability),
maka dapat dibagi lagi menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara
sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur,
sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan
oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
Recyclable: sampah
yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi
seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan
tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper,
thermo coal dan lain-lain.
2.Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan
tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet.
Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,
kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat
berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam
dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai
emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang
dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan
menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip
dengan jumlah konsumsi.
untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak
membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
3.Prinsip pengolahan sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam
pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4M, yaitu:
a.Mengurangi (Reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita
pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah
yang dihasilkan.
b.Menggunakan kembali (Reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai
kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa
Inggris: disposable).
c.Mendaur ulang (Recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna
didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah
banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d.Mengganti (Replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah
barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan
lama.
4.Pengolahan Sampah
Alternatif Pengelolaan Sampah :
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu
dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan
alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan
masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani
semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah
yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat
mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada
tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga
prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan
jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas
utama.
Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian
dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem
pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan
industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan
proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan
alur sampah.
Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi
nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan
organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di
daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai
tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk
sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu
dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan
penggunaan.
Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi
setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya.
Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu
saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara
maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya.
Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen
penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan
kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di
negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang
telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang
mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan
40,000 orang.
Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem
untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari
suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan
kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak
untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa
bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga
merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang
sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan
kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai
industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur
hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik
yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan
jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia
maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah mati,
akan mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke
tanah, batang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa
makanan, dan lain sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi
kemudian hancur menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya
semula tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang
unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda
organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri
dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan
manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang
melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak bahan organik
menjadi bahan yang mirip dengan humus. Hasil perombakan tersebut disebut
kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal sejak
berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa penggunaan kompos
sebagai pupuk telah dimulai sejak 1000 tahun sebelum Nabi Musa. Tercatat juga
bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi
pengomposan sudah berkembang cukup pesat.
Namun demikian, perkembangan teknologi industri telah
menciptakan ketergantungan pertanian terhadap pupuk kimia buatan pabrik
sehingga membuat orang melupakan kompos. Padahal kompos memiliki
keunggulan-keunggulan lain yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimiawi,
yaitu kompos mampu:(1)Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga
memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam penyerapan
hara.(2)Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah dapat
menyimpan air lebih ama dan mencegah terjadinya kekeringan pada
tanah.(3)Menahan erosi tanah sehingga mengurangi pencucian hara.(4)Menciptakan
kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah seperti cacing dan
mikroba tanah yang sangat berguna bagi kesuburan tanah.
5.Cara pengolahan sampah
Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat karena dari sampah
tersebut akan hidup mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri,pathogen) jadi
sampah harus betul-betul dapat diolah agar tidak menimbulkan masalah.
Pengolahan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai pemusnahan.
Cara pengolahan sampah adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan pengangkutan
Pengumpulan dan
pengangkutan sampah adalah tanggung jawab msing-masing rumah tangga / institusi
penghasil sampah harus membangun tempat pembuangan dan pengumpulan sampah, lal
diangkat keTSP(tempat pembuangan sementara, lalu ketempat pembuangan akhir).
2.Pemusnahan dan pengolahan
Pemusnahan dan
pengolahan sampah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1.Ditanam( land fill),yaitu membuat lubang didalam tanah
kemudian ditimbun dalam tanah.
2.Dibakar(incineration) yaitu membakar sampah dalam
incinerator.
3.Dijadikan pupuk misalnya kotoran hewan dikumpulkan menjadi
pupuk kompos.
Berikut adalah salah satu contoh pengolahan sampah yang
dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut :
Daur ulang Kaleng Bekas
Anda tentu sering merasa pusing bagaimana memanfaatkan
barang bekas, seperti kaleng susu, roti, atau yang lainnya. Anda tidak harus
langsung membuangnya. Dengan sedikit kreativitas dan ketekunan, anda pun dapat
membuat sesuatu yang lebih bermanfaat darinya. Anda pun dapat memanfaatkannya
untuk dapat digunakan sebagai wadah pensil, tempat sampah, tempat cucian atau
lainnya.
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah : kaleng bekas, cat
berwarna putih, pensil atau pulpen, cat akrilik. Hal pertama yang harus anda
siapkan adalah kaleng bekas sebagai bahan utama untuk dapat dimanfaatkan
kembali. Ambil kaleng bekas, kemudian dicuci sampai bersih, baik bagian dalam
maupun bagian luarnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran, baik
berupa bekas makanan, minyak atau pun debu yang menempel pada kaleng yang akan
digunakan. Setelah kaleng dibersihkan, kemudian dikeringkan agar dapat
dilakukan proses selanjutnya.
Setelah kaleng bersih dan kering, kemudian dilakukan proses
pelapisan kaleng dengan menggunakan cat berwarna putih. Warna putih dipilih
karena warna ini netral sehingga proses pengecatan warna selanjutnya akan lebih
mudah dan hasilnya pun menjadi maksimal serta sekaligus untuk melapisi merk
dari kaleng yang digunakan.
Setelah kaleng dilapisi warna putih, kemudian dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan. Tahap selanjutnya adalah dengan melukis kaleng
dengan menggunakan pensil atau pulpen. Pola gambar adalah sesuai dengan selera
anda. Anda dapat membuat gambar hewan, bunga, pemandangan, tokoh kartun, angka,
huruf, atau pola abstrak yang anda sukai. Setelah pola tergambar pada kaleng,
anda dapat mengecatnya dengan menggunakan cat akrilik. Warna untuk tiap motif
pun sesuai dengan kesukaan anda. Namun, bila anda mendaur ulang kaleng untuk
anak anda, anda dapat menggunakan warna cerah dan ‘ngejreng’ karena anak-anak
suka sekali bila barang mereka.
Karena ini adalah proses daur ulang dan dan dibuat secara
‘handmade’ maka hasilnya pun spesial. Tidak ada yang sama. Ini adalah salah
satu kelebihan membuat pola sendiri. Bila anda mengajak anak anda untuk mendaur
ulang kaleng bekas di rumah, ini akan membantu merangsang kreativitas anak
anda. Dan mereka pun akan bangga dengan hasil karya mereka sendiri. So,
manfaatkan kaleng bekas di rumah anda. Dan anda pun dapat berkreasi dengannya.
BAB 3
PENUTUP
1.Kesimpulan
Sampah
adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan
prosedur yang benar.
Jenis-jenis sampah dapat di bagi menjadi 4 yaitu :
Ø Berdasarkan sumbernya seperti :
a.Sampah alam
b.Sampah manusia
c. Sampah konsumsi
Ø Berdasarkan sifatnya seperti :
a.Sampah organic(degradable)
b.Sampah anorganik(undegradable)
Ø Berdasarkan bentuknya seperti :
a.Sampah padat
b.Sampah cair
prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah di kenal
juga dengan nama 4M yaitu : mengurangi,menggunakan kembali,mendaur ulang,dan
mengganti.
Cara
pengolahan sampah dapat di mulai dari pengumpulan dan pengangkutan serta
pemusnahan dn pengolahan.
2.Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan
menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan
sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih
menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu.
Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak
maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts,B.et al.Biologi Molekuler Sel,Edisi ke
dua,1994,Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta,1994.
Hhtp://id.wikipedia.org/wiki/kebersihan
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187
http://www.google.com
Bagimana dengan info yang kami sampaikan tentang Contoh
Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang ada diatas? kalau anda menyukai anda
tinggal copy paste saja tentang Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang kami
sampaikan diatas tersebut.Sehingga ada tinggal edit sesuaikan dengan
pengetahuan anda ya heheh..Terima kasih banyak atas kunjungan anda di blog kami
ini dan jangan lupa selalu ketahui disini dimana kami akan memberikan banyak
sekali tentang karya tulis ilmiah yang lainya disini, sehingga anda tidak akan
ketinggalan untuk mengetahui karya ilmiah yang lainya oke.
Artikel Terkait
Contoh Karya Tulis Ilmia Tentang Internet Terhadap Para
Pelajar
Contoh Cover Karya Tulis Ilmiah
Contoh Karya Tulis Ilmiah Bahasa Indonesia Sebagai Identitas
Bangsa
Contoh Karya Tulis Ilmiah Pengaruh Polusi Udara
Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah
Anda sedang membaca Artikel tentang Contoh Karya Tulis
Ilmiah Tentang Sampah dan anda bisa menemukan Artikel Contoh Karya Tulis Ilmiah
Tentang Sampah ini dengan URL
http://suratproposal.blogspot.com/2013/11/contoh-karya-tulis-ilmiah-tentang-sampah.html,
Terimakasih Telah membaca Artikel Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah Anda
boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste nya jika Artikel Contoh Karya Tulis
Ilmiah Tentang Sampah ini sangat bermanfaat bagi anda, Namun jangan lupa untuk
meletakkan Link Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah sebagai Sumbernya.
0 komentar:
Posting Komentar