Nama: Fauzia Husna Nadya
Kelas: XI RPL
Penemuan Juara Lomba Karya
Ilmiah LIPI Dipatenkan
Dwi Nailul
Izzah (16) salah seorang siswa peneliti karya ilmiah Limbah Peternakan Sapi
(LPS)-Air Freshener, yang meraih juara pertama tingkat nasional pada ajang
Indonesian Science Project Olympiade (ISPO) 2013, memasukan cairan kotoran sapi
saat proses penyulingan kotoran sapi menjadi pengharum ruagan alternatif ramah
lingkungan di Laboratorium SMA Muhammadiyah Babat, Lamongan, Jatim, Senin
(11/3). ANTARA/Syaiful Arif
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar kompetisi ilmiah untuk siswa, mahasiswa,
dan guru. Dari 2.500 karya inovasi penelitian, LIPI menjaring 103 finalis yang
menggelar pameran di Widya Graha LIPI, 14-15 November 2013.
Mulai tahun ini, LIPI juga akan membantu pemenang lomba karya ilmiah untuk mendapatkan hak paten atas penemuannya.
"Pengurusan paten ini butuh proses panjang dan biaya yang tidak sedikit. Ini bentuk penghargaan untuk karya dan kreativitas penemu muda Indonesia," kata Kepala LIPI Lukman Hakim usai membuka lomba karya ilmiah, Kamis, 14 November 2013.
LIPI telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk memberikan insentif mengurus paten bagi pemenang. LIPI menjamin hak paten itu tetap akan menjadi milik pencipta karya ilmiah yang terpilih.
LIPI membantu pengurusan hak paten untuk hasil riset ilmiah karena peneliti Indonesia masih sulit mendapat pengakuan atas karyanya. "Sudah dapat paten pun belum tentu dipakai di sini," kata Lukman.
Peneliti Indonesia juga sulit menjual karyanya karena industri punya riset dengan kepentingan tertentu. "Peneliti LIPI banyak yang daftar, tiap tahun kita dapat 40 paten, tapi sedikit yang dilirik industri," imbuhnya.
Selain berpeluang mendapat hak paten, para pemenang lomba ilmiah akan dibimbing langsung para peneliti LIPI. "Mereka masih muda dan kami akan membantu mereka untuk pengembangan riset lanjutan," kata Kepala Pusat Inovasi LIPI Bambang Subiyanto.
Mengurus hak paten adalah hal penting yang harus dikerjakan para peneliti. Namun, Lukman menegaskan, budaya melakukan riset ilmiah jauh lebih penting dan karenanya harus dibiasakan sejak dini.
Menurut Lukman, anak-anak dan remaja harus terus didorong untuk membuat karya ilmiah. "Belajarlah dari negara maju yang sudah melatih anak-anak untuk mengembangkan karya ilmiah sejak sekolah dasar," kata dia.
Mulai tahun ini, LIPI juga akan membantu pemenang lomba karya ilmiah untuk mendapatkan hak paten atas penemuannya.
"Pengurusan paten ini butuh proses panjang dan biaya yang tidak sedikit. Ini bentuk penghargaan untuk karya dan kreativitas penemu muda Indonesia," kata Kepala LIPI Lukman Hakim usai membuka lomba karya ilmiah, Kamis, 14 November 2013.
LIPI telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk memberikan insentif mengurus paten bagi pemenang. LIPI menjamin hak paten itu tetap akan menjadi milik pencipta karya ilmiah yang terpilih.
LIPI membantu pengurusan hak paten untuk hasil riset ilmiah karena peneliti Indonesia masih sulit mendapat pengakuan atas karyanya. "Sudah dapat paten pun belum tentu dipakai di sini," kata Lukman.
Peneliti Indonesia juga sulit menjual karyanya karena industri punya riset dengan kepentingan tertentu. "Peneliti LIPI banyak yang daftar, tiap tahun kita dapat 40 paten, tapi sedikit yang dilirik industri," imbuhnya.
Selain berpeluang mendapat hak paten, para pemenang lomba ilmiah akan dibimbing langsung para peneliti LIPI. "Mereka masih muda dan kami akan membantu mereka untuk pengembangan riset lanjutan," kata Kepala Pusat Inovasi LIPI Bambang Subiyanto.
Mengurus hak paten adalah hal penting yang harus dikerjakan para peneliti. Namun, Lukman menegaskan, budaya melakukan riset ilmiah jauh lebih penting dan karenanya harus dibiasakan sejak dini.
Menurut Lukman, anak-anak dan remaja harus terus didorong untuk membuat karya ilmiah. "Belajarlah dari negara maju yang sudah melatih anak-anak untuk mengembangkan karya ilmiah sejak sekolah dasar," kata dia.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/11/14/061529588/Penemuan-Juara-Lomba-Karya-Ilmiah-LIPI-Dipatenkan
0 komentar:
Posting Komentar